Bicara soal kopi tak bisa lepas dari kenyataan bahwa negara kita adalah penghasil kopi terbesar di dunia di bawah brazil. Kita telah melakukan eksport kopi ke berbagai negara. Karena begitu menjanjika perekonomian, maka banyak kebijakan yang dibuat pemerintah untuk meningkatkan produksi kopi. Salah satu kopi yang punya pamor baik di mata dunia adalah kopi luwak.
Kopi yang lahir dari para petani perkebunan yang ditindas kebijakan belanda ini mampu menjadi salah satu kopi primadona dunia. Mencicipi kopi luwak pasti akan menjadi pengalaman yang istimewa. Bukan hanya karena harganya yang mahal, tapi karena memang kopi luwak memiliki kekuatan rasa yang berbeda dengan kopi biasa. Tidak heran kopi luwak menjadi incaran bagi pecinta kopi di seluruh dunia.
Seperti kopi umumnya, kopi luwak juba jenisnya berbagi macam. Misalnya robusta dan arabika tergantung jenis kopi yang dimakan si luwak. Tentu saja rasa kopi luwak asli ini sangat berbeda dengan kopi luwak palsu dalam bentuk sachetan. Nah, jika Anda ingin mengetahui dua cara membedakan kopi luwak robusta dan kopi luwak arabika, berikut penjelasannya.
Perbedaan Rasa
Rasa kopi luwak robusta dan arabika berbeda. Sekilas mungkin sama, tapi jika diresap secara perlahan dan diperhatikan lagi sebenarnya berbeda. Rasa kopi luwak robusta lebih pahit dibandingkan dengan kopi luwak arabika. Saat di seruput kita akan merasakan pahit yang cenderung lebih pekat dari jenis kopi luwak yang satu ini. Saya sebagai penikmat kopi yang suka terhadap rasa pahit kopi sangat menikmati kopi luwak robusta.
Sebaliknya, saya kurang bisa menikmati kopi luwak arabika karna rasanya yang kurang pahit dibandingkan dengan kopi luwak robusta. Rasa lebih manis dan lembut yang dimiliki kopi luwak arabika mungkin cocok untuk teman-teman yang tidak terlalu tahan dengan rasa yang terlalu pahit. Meskipun tidak terlalu pahit, tapi rasa dari kopi luwak arabika tetap kuat dan tajam. Jadi kesan “ngopi” luwak arabika benar-benar akan menjadi pengalaman yang mengesankan.
Rasa yang kuat itulah agaknya yang membuat orang Indonesia kebanyakan lebih memilih kopi arabika daripada robusta. Tingkat keasaman arabika yang lebih tinggi daripada robusta juga mungkin menjadi penyebab rasa kopi arabika menjadi tebih terasa kuat dan tajam. Karena itulah saya sendiri menyarankan buat yang pertama kali mencoba kopi luwak, cobalah kopi luwak arabika.
Perbedaan Aroma
Sebelum mencicipi, atau bahkan sebelum menyeduh kopi luwak saja sebenarnya kita sudah bisa membedakan antara yang mana yang robusta dan mana yang arabika. Kita bisa membedakannya dari aroma yang keluar dari bubuk kopi atau biji kopi yang telah di roasted (sangrai). Malah, menurut saya, konsidi roasted itulah kesempatan terbaik untuk membedakan apakah itu kopi luwak robusta atau kopi luwak arabika. Saya malah mengalami kesulitan membedakannya setelah kopi luwak tersebut diseduh.
Jidak diperhatikan, aroma kopi luwak arabika sendiri ternyata memiliki aroma yang sangat kuat. Aroma kopi luwak arabika cenderung seperti rempah herbal. Aroma ini tentu sangat menggoda bagi para pecinta kopi. Ketika mencoba menghirup aromanya, saya sudah terbayang nikmatnya kopi luwak arabika ini.
Disisi lain, aroma kopi luwak robusta cenderung lebih netral. Meskipun saya cenderung menyukai rasa pahit kopi luwak robusta, tapi untuk aroma saya tidak bisa membohongi diri saya kalau kopi luwak robusta aromanya tidak terlalu menggoda. Terakhir, perlu kamu tahu kalau ada kopi yang dikemas dalam bentu sachet instan bermerek kopi luwak. Itu bukanlah kopi luwak asli.