6 Jenis Permainan Anak yang Mendidik

6 Jenis Permainan Anak yang Mendidik

Stimulasi yang lebih sering dan bervariasi diberikan untuk anak, semakin banyak variasi kecerdasan anak Anda. Stimulasi dapat diberikan dengan berbagai cara, salah satunya adalah permainan anak yang mendidik. Melalui permainan orang tua dapat menciptakan suasana belajar yang lebih menyenangkan bagi anak.
Jenis Permainan Anak

1. Sambung kata
Permainan ini biasanya dimainkan oleh 5-6 orang, dengan semua pemain dalam posisi berurutan. Orang pertama akan menyampaikan frasa atau kata kepada orang berikutnya, dan seterusnya. Kemudian orang terakhir akan mengucapkan kalimat atau kata tersebut dengan lantang. Permainan ini menuntut semua pemainnya untuk sangat fokus agar ucapan yang disampaikan kepada temannya tetap terjaga hingga pemain terakhir. Permainan ini dapat melatih kemampuan berbahasa anak.

2. Petak umpet
Game ini terdiri dari 4-6 pemain, sangat menarik dan mendidik. Permainan ini melatih anak dalam pemecahan masalah, melatih daya ingat, mencoba berpikir dari sudut pandang orang lain, dan berhitung. Cara bermain petak umpet yang biasa, satu anak akan memejamkan mata dan menghitung mundur dari 10, kemudian anak lainnya akan bersembunyi. Setelah hitungan mundur selesai, anak akan mencari teman persembunyiannya.

3. Kelereng
Kelereng menjadi permainan bagi anak usia dini untuk mendidik, mengasah kemampuan motorik, kognitif, emosional serta ketelitian. Bola dimainkan minimal oleh dua orang. Hal ini akan melatih kemampuan komunikasi sosial anak. Bermain kelereng juga melatih kemampuan motorik anak dengan cara melempar dan membalik kelereng.

Bermain kelereng sangat berguna untuk melatih koordinasi tangan-mata yang benar, karena Anda perlu menemukan cara untuk memukul kelereng lawan. Tentunya hal ini juga melatih kemampuan kognitif anak, ketika mereka harus memikirkan strategi yang paling efektif.

4. Teka-teki silang
Kotak teka-teki silang terdiri dari diagram yang dibagi menjadi sel kosong dan abu-abu. Diagram ini terjepit di antara dua indeks bernomor atau daftar definisi, satu untuk horizontal dan yang lainnya untuk vertikal.

Anak harus memasukkan huruf di setiap diagram kosong, yang akan membentuk sebuah kata sesuai dengan petunjuknya. Kata-kata akan berpotongan atau cocok. Teka-teki silang dapat membantu memperluas kosakata anak, mendorong pemikiran, dan melatih kesabaran.

5. Puzzle
Bermain puzzle dapat melatih kecerdasan otak anak. Dengan adanya jigsaw puzzle akan merangsang otak, melatih kemampuan anak untuk berkonsentrasi, berpikir dan merangsang saraf motorik halus. Bermain puzzle dapat meningkatkan daya ingat anak, melatih keterampilan emosional, koordinasi otot, tangan dan mata, mengenali bentuk dan warna, dan mengasah keterampilan memecahkan masalah.

6. Freeze dance
Freeze dance adalah salah satu permainan yang menyenangkan bagi anak-anak untuk berlatih bersama. Permainan ini tidak membatasi jumlah minimum pemain, yang terakhir akan memiliki seseorang yang bertugas memainkan musik dengan volume tinggi.

Begitu lagu dimulai, semua orang bebas menari sesuai keinginan mereka dengan gaya apa pun. Tetapi ketika musik berhenti, anak-anak tiba-tiba harus membeku dan diam di tempat. Jika seorang pemain ditemukan bergerak, dia dianggap gugur. Permainan ini meningkatkan konsentrasi, emosi, dan gerakan tubuh anak-anak.

Penuhi Kebutuhan Nutrisi untuk Dukung Kecerdasan Anak dengan PediaSure

Selain bermain game, nutrisi harian yang tepat juga harus diperhatikan untuk mengoptimalkan laju pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan. PediaSure mendukung tumbuh kembang anak usia 1-10 tahun. Kandungan Omega 3 dan Omega 6 serta AA dan DHA dalam PediaSure membantu kemampuan berpikir anak berkembang dengan baik.

PediaSure dilengkapi dengan 14 vitamin, 9 mineral, 3 sumber protein dan kandungan kalsium yang tinggi untuk membantu anak tetap sehat, seimbang dan memperkuat sistem kekebalan tubuh. stimulasi anak dengan permainan anak yang mendidik dibantu pemenuhan nutrisi yang lengkap.

Parenting