
Setiap orang bisa… hanya saja, tidak semua orang mau
Ya… sebenarnya, jika kita mau dan mengupayakan semaksimal mungkin, kita bisa melakukan sedekah rutin. Hanya saja, karena berbagai faktor membuat kita terkadang malas untuk bersedekah, bahkan hanya sekedar sepeser uangpun kadang kita enggan mengeluarkannya. Padahal, jika kita tidak mampu dalam hal materi, ada banyak cara lainnya untuk bersedekah, seperti misalnya membantu dalam hal tenaga, pikiran, memudahkan urusan orang lain hingga tersenyum juga bisa jadi pahala sedekah jika dilakukan dengan ikhlas.
Jika kita mau menyadari, setiap orang sudah diberikan porsi masing-masing untuk bisa bersedekah, bagi mereka yang memiliki harta dan materi yang berlimpah, maka ladang pahalanya adalah bersedekah dengan uang atau harta, lalu bagi mereka yang memiliki waktu luang namun terbatas dari segi materi, bisa bersedekah dengan cara menyumbangkan tenaga dan pikiran. Hal inilah yang dilakukan oleh teman-teman di komunitas Sedekah For Yatim (SFY). SFY adalah komunitas yang bergerak dalam bidang penyaluran bantuan atau sedekah untuk orang-orang yang membutuhkan seperti kaum dhuafa dan anak yatim.

Komunitas Sedekah For Yatim pada mulanya didirikan oleh seorang pemuda bernama Syahrudin pada November 2011 yang lalu di Jakarta Timur. Seiring waktu komunitas ini semakin berkembang dengan banyaknya orang yang tertarik bergabung dan menjadi relawan di komunitas Sedekah For Yatim (SFY). Hingga tahun 2019 ini, komunitas SFY telah menyebar hingga ke 21 propinsi di Indonesia, termasuk Kalimantan Selatan yang pada awal tahun ini baru saja bergabung dalam gerakan SFY.
Syahrudin sebagai seorang pendiri komunitas sekaligus ketua SFY Indonesia berharap komunitas ini dapat terus bergerak untuk menyebarkan kebaikan, tidak hanya dalam waktu sesaat namun berkelanjutan, tiada henti berbagi untuk saudara-saudara yang membutuhkan serta diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi orang lain agar tergerak dan ikut andil dalam hal melakukan kebaikan khususnya perihal sedekah.

Dari wawancara singkat dengan salah satu anggota komunitas SFY cabang Kalimantan Selatan bernama Risti, saya menemukan beberapa informasi menarik terkait komunitas dan kegiatan yang dilakukan. Ia menyebutkan bahwa meski nama komunitas ini “Sedekah For Yatim” namun dalam praktiknya, donasi yang disalurkan tidak melulu hanya untuk para yatim saja, tetapi juga orang lain yang membutuhkan seperti korban bencana alam, fakir miskin dan kaum dhuafa. Bentuk donasi yang diberikan juga tidak selalu berupa uang, tetapi juga bisa berupa sembako, pakaian, snack, alat tulis, nasi bungkus, Al Quran dan lainnya.
Untuk daerah Kal-Sel sendiri, memiliki beberapa agenda rutin terkait kegiatan komunitas SFY, beberapa diantaranya yang rutin dilakukan adalah pembagian nasi bungkus serta SYF menabung. Pembagian nasi bungkus ini biasanya dilakukan sebulan sekali dengan menyasar orang-orang kurang mampu seperti misalnya pemulung, tukang becak, tukang parkir dan lainnya. Sementara, untuk SFY menabung adalah program yang dikhususkan untuk para anggota SFY, dimana setiap anggota dianjurkan untuk menabung secara rutin minimal seminggu sekali dengan nominal tertentu, uang tabungan ini nantinya akan digunakan untuk keperluan kegiatan komunitas.

Dalam pelaksanaan kegiatan tertentu seperti misalnya santunan anak yatim, Risti mengaku serigkali ia bersama relawan lainnya terlebih dahulu harus melakukan pendataan anak yatim. Komunitas SFY berupaya untuk lebih menyasar para anak yatim di luar panti asuhan atau yang ada di jalanan, alasannya karena para anak yatim yang di jalanan ini relatif tidak mendapat perhatian serta kurang terurus. Oleh karena itulah, mereka mengupayakan semaksimal mungkin untuk bisa menjangkau anak yatim dengan melakukan pendataan terlebih dahulu. Biasanya, pendataan dilakukan secara langsung dengan turun ke lapangan atau bisa juga dengan meminta data/informasi dari kepala desa atau ketua RT daerah setempat. Dengan adanya pendataan, diharapkan bantuan atau donasi bisa tersalurkan dengan tepat kepada mereka yang memang benar-benar membutuhkan.

Di sela-sela wawancara, iseng saya tanyakan kepada Risti alasan mengapa ia akhirnya tertarik bergabung dengan komunitas SFY ini. Ia mengatakan, mulanya ia merasa bahwa ia adalah orang yang tidak mampu, namun ternyata ada banyak diluar sana saudara-saudara lainnya yang tidak seberuntung dirinya. Menyadari akan hal ini, membuat Risti tergerak hatinya untuk bisa melakukan sesuatu yang bermanfaat untuk orang lain, terutama bagi mereka yang kurang mampu. Risti merasa, meski ia tidak bisa membantu banyak dalam hal materi, namun setidaknya ia bisa membantu dalam hal tenaga, waktu pikiran, dan bergabung dengan komunitas SFY adalah salah satu jalan untuk bisa membantu orang lain.
Untuk bisa bergabung dengan komunitas SFY atau menjadi relawan, tidaklah sulit hanya perlu kesungguhan untuk berkomitmen membantu orang lain dengan tulus ikhlas serta perlu melakukan pengisian formulir sebagai bagian dari pendataan anggota, selain itu sebagai bukti komitmen terhadap komunitas SFY, anggota atau relawan setidaknya pernah mengikuti minimal satu program kerja/kegiatan yang diadakan oleh komunitas SFY.
Bagi yang tertarik ingin bergabung dalam komunitas SFY khususnya daerah Kalimantan Selatan atau ingin berdonasi, bisa menghubungi salah satu nomor kontak di bawah ini:

Mari sisihkan sebagian rezeki untuk saudara-saudara kita yang membutuhkan