Indonesia sebagai salah satu negara yang dilewati garis khatulistiwa memiliki keistimewaan berupa berlimpahnya cahaya matahari sepanjang tahun. Energi Matahari dapat dimanfaatkan secara langsung dalam industri tradisional, seperti untuk mengeringkan bahan baku atau hasil produksi. Tambak garam, industri rumah tangga kerupuk, pengolahan kopi dan teh skala petani memanfaatkan energi matahari secara langsung untuk proses pengeringan. Selain untuk proses pengeringan energi matahari dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi listrik dengan mengunakan sel surya atau sel fotovoltaik. Sel surya ini mengubah radiasi matahari menjadi energi listrik, sel surya tersebut kemudian digabungkan membentuk panel surya terbaik yang dapat menghasilkan energi listrik secara optimal.
Tenaga surya yang ketersediaannya melimpah memiliki kelebihan lain yakni ramah lingkungan. Selama proses konversinya, energi listrik dari tenaga surya sama sekali tidak menghasilkan emisi. Emisi karbon yang menyebakan munculnya pemanasan global sebagai efek dari rumah kaca. Pemanasan global ini merupakan isu dunia yang saat ini sedang berupaya ditekan untuk kelangsungan kehidupan di muka bumi. Sehingga gerakan panen energi listrik tenaga surya perlu digalakkan untuk menekan laju pemanasan global dan juga untuk memanfaatkan limpahan energi surya sehingga Indonesia mampu menjadi negara mandiri energi. Gerakan tersebut sudah diawali dengan gerakan pemasangan atap sel surya.
Gerakan pemasangan atap sel surya perlu dicanangkan agar kebutuhan energi listrik di seluruh pelosok negeri dapat dipenuhi. Walaupun instalasinya tidak murah namun alat pemanen energi surya ini bersifat tahan lama dengan usia pakai mencapai hingga 30 tahun. Selain itu jika sel surya ini mengalami kerusakan perbaikannya pun sangatlah mudah. Pembangkit listrik tenaga surya pun cocok diterapkan di daerah bencana, sebagai sumber energi listrik darurat. Panen energi listrik tenaga surya dapat dimulai dengan perancangan bangunan yang mendukung terhadap sudut penerimaan cahaya yang tepat. Dengan kemiringan dan arah atap yang tepat menghadap sinar matahari maka energi listrik dari tenaga surya pun dapat diperoleh secara optimal. Walaupun untuk sementara, teknologi pembangkit listrik tenaga surya tidak dapat berdiri sendiri. Pebangkit listrik cadangan dari generator kelistrikan lainnya berupa genset atau diesel harus disiapkan sebagai pembangkit listrik sekunder.