Ayam keprek jadi salah satunya makanan yang tetap dicari pada 2020 ini. Terang, di tengah-tengah munculnya bermacam gerai ayam keprek, tentu ada pembanding yang dipunyai, yang membuat konsumen setia pengin kembali lagi dan balik lagi.
Walau banyak yang jual ayam keprek, rasa-rasanya tiap pelaku bisnis tidak pernah kekurangan inspirasi untuk hasilkan bermacam pengembangan. Misalkan, membuat sambal dengan bermacam tingkat kepedasan yang membuat tagih, mendampingkan ayam keprek dengan Black Fried Rice atau nasi yang diolah dari active charcoal dan baik untuk detoks badan, dan sebagainya.
Kenyataannya, hal tersebut pulalah yang membuat usaha Kakkk, Ayam Keprek!!! yang dipunyai Ferry Setiawan masih bisa berada di tengah kompetisi yang cukup ketat. Lacak punyai lacak, dia menggalakkan bermacam taktik branding produk untuk bermacam toko yang dipunyai, yang membuat beberapa konsumen setia terus ingat akan kesedapan ayam keprek bikinannya.
Lalu, apa taktiknya Branding produk ? Di bawah ini bocoranya.
1. Jangan Cuman Mengikuti, tetapi Harus Punyai Kemampuan Sendiri untuk Branding produk
Ferry Setiawan yakin jika tiap usaha harus mempunyai nilai dan kemampuan semasing. Kemampuan itu yang perlu dikatakan ke khalayak. Dalam menjalankan bisnis, kemungkinan Anda telah mengenali konsep ATM atau Perhatikan, Ikuti, Modifikasi. Konsep ini juga diaplikasikan oleh Ferry jalani usahanya.
“Jika hanya stop di “Ikuti”, apakah beda dengan ayam keprek lainnya? Pada akhirnya saya modifikasi, ayam keprek saya ditumbuk dengan lumpang dan alu. Mana yang dapat saya jual selaku konsumen pengalaman. Orang dapat saksikan experience-nya langsung,” kata Ferry pada acara A Cup of Moka yang diselenggarakan di Satu Atap Coworking Ruang, Surabaya, Rabu (4/3/2020).
2. Pengembangan ialah Hal Mutlak dalam Usaha
Sontek satu usaha sangat gampang. Namun, bagaimana saat bermacam pesaing banyak yang datang? Sanggupkah usaha bertahan? Ferry Setiawan menceritakan jika dianya terus menyisipkan pengembangan dalam upayanya, mana yang hal itu membuat usahanya dapat berkembang, bertahan.
“Mengapa dapat sustain? Always make your branding alive. Innovation is the ultimate key,” jelas Ferry.
Menurut dia, dalam usaha F&B, ada tiga babak produk yang akan dilalui, yaitu; babak trend, babak habit, dan paling akhir babak membudidaya. Sekarang ini banyak usaha FnB yang lagi trend, tetapi umumnya cuman bertahan 3-6 bulan. Diperlukan purpose atau arah untuk naik ke babak seterusnya.
Tetapi, bila tidak mempunyai arah, usaha itu cuman akan usai jadi trend saja. Ferry Setiawan juga terhitung pelaku bisnis yang pengin membuat upayanya membudidaya hingga dapat sustain dan tidak ditinggal customer.
3. Turuti Trend yang Ada
Bila satu usaha bereksperimen, karena itu bakal ada gerakan dan perubahan. Ferry Setiawan yakin jika pengembangan bukan hanya tiba dari produk, tapi dapat dari tiap faktor dalam satu usaha.
“Karena itu, janganlah lupa untuk mengikut trend atau hype yang lagi berlangsung dalam warga,” pesannya.
Contoh, Kakkk, Ayam Keprek!!! Pernah membuat suatu campaign namanya Merayakan Imperfect-mu, mana yang pada saat itu film Imperfect garapan sutradara Ernest Prakasa barusan dikeluarkan. Selanjutnya, usaha ini pernah mengenalkan menu baru dengan memakai visual figur Joker, mana yang pada saat itu film Joker sedang ramai jadi pembicaraan. Inspirasi tarik, dapat Anda ikuti, nih!
4. What You Give is What You Get
Poin utama yang lain pengin dikatakan Ferry Setiawan adalah penting untuk satu usaha untuk dapat memberikan imbas baik untuk sosial dan warga. Untuk bikin usaha berkepanjangan, satu usaha harus socially impactful dan bukan hanya fokus pada keuntungan saja.
5. Learning by Doing
Di lain sisi, usaha juga harus mempunyai satu mekanisme oke yang sanggup mempermudah operasional usaha setiap hari.